Kembali lagi dengan saya, Harapannya kelen semua sehat sehat lah, tanpa kekurangan satu apapun ˆ⌣ˆ.
Oke sepertinya yang kau dan aku ketahui, saat ini yang paling ramai dibicarakan yaitu Euro sudah memasuki tahap final. Dan pastinya kelen juga udah tahu siapa finalisnya. Yap, Spanyol dan Italia. Jadi disinipun tujuanku sekalian menganalisis juga membedah *alah kekuaran masing masing tim dan masing masing kemungkinan untuk menangnya.
Oke lanjut ˆ⌣ˆ
Kita mulai dari spanyol, spanyol datang dengan materi yg mengkilap, dan didominasi oleh bintang dari dua tim kuat eropa Barcelona dan Real Madrid. Jadi wajar banyak yg begitu menjagokan bahwa tim Matador *julukan khas spanyol menjadi juara.
Dari ranah italia, Mereka datang dengan persiapan yg kurang maksimal, Kasus calciopoli yg melingkupi beberapa klub elit di italia menjadikan beberapa pemain kurang konsentrasi di awal kompetisi untuk menatap euro kali ini. Walaupun begitu kali ini mereka datang dengan sepasang duet maut, Cassano dan Balotelli. Cassano otomatis punya masa rehat yg lumayan banyak setelah sempat absen karena cedera. Sementara balotelli keberhasilannya di EPL bersama city sedikit banyak memotivasi dia untuk Euro kali ini.
Berikut ada beberapa statistik yg bisa jadi acuan anda untuk mendukung salah satu diantara mereka.
1. Hari istirahat ekstra
Memiliki hari istirahat ekstra ternyata bukan jaminan sebuah tim tampil
lebih baik dan meraih kemenangan. Contohnya, Portugal dan Jerman yang
mengantongi dua hari istirahat ekstra sebelum berlaga di semifinal.
Nyatanya, rival masing-masing lah, Spanyol dan Italia, yang justru
berhasil melangkah ke babak final. Hal ini juga terjadi empat tahun
lalu, di mana Spanyol punya waktu istirahat lebih sedikit. Tapi, La
Furia Roja justru mengalahkan Rusia di semifinal dan membungkam Jerman
di final.
Akankah kali ini giliran Italia?
2. Menyimpan ujung tombak
Pada Piala Eropa 2008, tercatat empat tim--yakni Portugal, Belanda,
Kroasia, dan Spanyol--mengistirahatkan sejumlah pemain kunci di laga
terakhir penyisihan grup. Strategi ini merupakan bagian dari persiapan
menghadapi babak perempat final. Nyatanya, hanya Spanyol yang berhasil
melaju ke semifinal setelah mengalahkan Italia lewat adu penalti. Kali
ini, taktik Jerman mengistirahatkan Mario Gomez dan Lukas Podolski di
perempat final tidak cukup membantu di laga semifinal. Der Panzer
menyerah 1-2 oleh Italia, Jumat dini hari tadi.
3. Final 'ulangan'
Partai final Piala Eropa 2012 mempertemukan Spanyol dan Italia, yang
sama-sama tergabung di Grup C. Pada laga pertama penyisihan grup, 10
Juni lalu, kedua tim hanya bermain imbang 1-1. Ini merupakan kali ketiga
babak final menghadirkan laga ulangan penyisihan grup di lima Piala
Eropa terakhir.
Pada final 1996, dua finalis lolos dari penyisihan Grup C yakni Jerman
dan Republik Ceko. Sedangkan pada 2004, Yunani dan Portugal sebelumnya
bertemu di penyisihan Grup A. Pemenang di laga penyisihan grup, Jerman
dan Yunani, kala itu menjadi juara. Jika Spanyol versus Italia
sebelumnya seri, siapakah juaranya?
4. Skandal Gli Azzurri
Boleh jadi skandal yang melanda tim nasional Italia justru menjadi salah
satu faktor keberuntungan Gli Azzurri di Piala Eropa kali ini. Tentunya
belum hilang dari ingatan saat kasus Calciopoli di Serie A terkuak pada
2006. Juventus harus menanggalkan gelar Scudetto dan terdegradasi ke
Serie B. Namun, skandal tersebut bukan sandungan bagi La Nazionale yang
sukses merengkuh gelar juara Piala Dunia di tahun itu.
Sebelumnya, kejadian serupa yang melibatkan AC Milan terjadi pada 1982
silam. Kala itu, Gli Azzurri juga berhasil menjadi juara dunia. Lantas,
akankah skandal pengaturan skor yang merebak tahun ini kembali menjadi
pertanda?
5. Kegagalan di Wimbledon
Faktor kebetulan yang satu ini menaungi tim nasional Spanyol.
Keberhasilan La Furia Roja meraih trofi juara Piala Eropa 2008 dan Piala
Dunia 2010 disertai kesuksesan petenis papan atas Negeri Matador,
Rafael Nadal. Di tahun yang sama, petenis peringkat 2 dunia itu juga
menjuarai turnamen Grand Slam Wimbledon di London, Inggris. Namun, di
tahun ini, langkah Nadal sudah terhenti di babak II.
Lagi-lagi, apakah ini sinyal kegagalan Spanyol di final Piala Eropa 2012?
Nah kurasa cukup jelas siapa pemenangnya :p Tapi apalah menariknya sepak bola kalau hanya hitung hitungan kaya diatas *nohope*
Terima kasih telah berkunjung :)
Jangan lupa tinggalkan komentar, follow twitter, add fb, add friend kaskus *maklum ngidam.
